Omega 3
yang terdapat pada ikan mencegah penyakit jantung dan penyakit
degeneratif lainnya. Bahkan ada indikasi masyarakat yang gemar
mengkonsumsi ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang
daripada masyarakat yang kurangmengkonsumsi ikan.
Secara
sederhana dapat dijelaskan, karakteristiknya yang unik menyebabkan
omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan
melekatnya bintik-bintik darah pada dinding pembuluh darah yang
merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang
mematikan.
Omega
3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi
beban menderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi
diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat
tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan
sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak
tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan
itu, sejak ibu hamil perlu mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai
bayi yang dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim
perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya.
Banyak
penelitian tentang peranan minyak ikan dalam menurunkan risiko penyakit
jantung. Di dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh omega 3
terutama yang disebut eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA).
Percobaan pada hewan maupun manusia membuktikan keduanya dapat
menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein darah. Dengan
demikian minyak ikan dapat menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis.
Asam-asam
lemak tidak jenuh yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak
jagung, minyak kacang, minyak kedelai, dan sebagainya juga mempunyai
pengaruh serupa. Namun, minyak ikan mempunyai kelebihan dan keunikan
terutama pada kasus kadar lemak darah tinggi yaitu bisa menurunkan lemak
darah tersebut.
Selain
ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung, ikan juga mengandung kalori
rendah sehingga bagi orangorang yang sedang mengikuti program diet
penurunan berat badan mengkonsumsi ikan bermanfaat ganda asal diolah
dengan sedikit lemak.
Selain
manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula kandungan histamin
pada jenis ikan seperti tongkol, kembung, cakalang, dan tuna secara
alami yang bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya
disebabkan oleh kelompok ikan yang secara alami sudah mengandung
histamin tetapi juga bisa disebabkan oleh ikan lain yang kurang segar
mutunya. Makin tinggi tingkat kerusakan ikan, makin banyak histamin yang
terbentuk pada ikan.
Konsumsi
histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala
keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin.
Gejala keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit
kepala, mual, muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas.
Meskipun
histamin bisa membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan
bisa mematikan. Karena itu perlu upaya makan ikan yang kesegarannya
terjamin. Jangan disamakan alergi terhadap ikan dengan keracunan oleh
ikan karena munculnya gejala yang sama. Keracunan bisa dihindari tetapi
alergi tidak bisa dihindari. Karena itu biasanya orang yang alergi ikan
setelah makan ikan menelan pil antihistamin supaya tidak ada reaksi
alergi.
Untuk
menghindari keracunan ikan, belilah ikan yang segar, segera buang isi
perut sebelum diolah dan bila tidak segera dikonsumsi simpan di freezer.
Upaya ini juga untuk menghindari tumbuhnya bakteri pembusuk karena
jumlah histamin ikan dipengaruhi jumlah bakteri pada ikan tersebut.
Kita
perlu terus mengkonsumsi ikan mengingat manfaatnya sangat banyak untuk
kesehatan tubuh. Manfaat makan ikan antara lain menurunkan kadar
kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan
kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko
kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik, dan
menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker. Nah, marilah kita
manfaatkan ikan dalam menu sehari-hari dengan motto "tiada hari tanpa
ikan" supaya keluarga sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar